Karya. Novelsa CP
Ketika awan terlihat murung,
Dan mulai menitikan air matanya,
Hingga menumpahkan selautan air matanya pada kami,
Semua terhanyut...
Aku tak tahu,
Seberapa murungnya sang awan
Hingga.., tiada henti-hentinya menangis
Pagi, hingga menjelang pagi.
Mengapa engkau menangis wahai awan?
Apakah karena kami?
Maafkan kami, ampuni kami...
Kami akan bernyanyi dan menari
Agar engkau tak sedih...,
Dan menghapus air matamu
Tuhanku,
Lewat sang awan, ciptaan-Mu
Engkau menghukum kami
Memperingatkan kami
Tangisan sang awan, menyadarkan kami
Bahwa kami bukanlah siapa-siapa .
Dibandingkang Engkau
Tuhan Yang Maha Kuasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar